Minggu, Maret 09, 2014

Obrolan Diary

Sesuatu saat seketika, perubahan terjadi pada lembaran diary, setiap harinya lembaran itu terpenuhi oleh segelintir permasalahan yang jarang sekali terpikirkan hingga larut. Sudah beberapa hari ini lembaran diary mengatakan kecercahan dari setiap pulpen yang menulisnya.

Cetus "lembaran diary (LD)" : 
Hendak apa kau menulis lembaran ku hanya dengan mengeluh dan hanya ingin segalanya menurutmu adalah IYA dan BENAR.

Jawab "pulpen (PL)" :
Aku hanya ingin mengetahui seberapa besar pengaruh mu terhadap kondisi ku.

LD : Aku tidak akan memberi tahu nya sampai suatu saat nanti kau tau. Sampai dimana tinta pulpen habis terpakai untuk mengatakan segala keinginanmu

PL : Ketika tinta ku habis, aku hanya ingin kau menyaksikan betapa dalam dan bermaknanya dirimu bagiku.
Bagiku ketiadaan tinta tidak bisa menjadi penghalang aku untuk mengekspresikan sesuatu untuk mu. Semua yang telah ku tulis akan menjadi kenangan, candaan, tawaan atau mungkin bisa dijadikan salah satu bahan evaluasi.

LD : Silahkan habiskan tintamu, dan aku akan tetap menyadarkanmu akan pentingnya tinta buat kamu. Masih banyak hal indah yang belum kamu tuliskan atasku. Bersyukur dan bersabar, Pulpen. Ku tau kamu ingin mengungkapkannya. Saatnya mengungkapan ini semua pada yang menciptakan kita ber ribu-ribu tahun sebelum kita sadar bahwa kita ada di sini.

PL : Aku hanya ingin menyadari ku saja, Lembaran. Keberadaan mu penting buatku. Lembaran siapkan lembaran barumu buatku akan ku kenang setiap momen indah yang pernah kulalui bersama. Akan aku kenang kesederhanaan kita, keyakinan kita dan mimpi-mimpi kita yang kita lalui bersama


Tidak ada komentar: