Senin, Oktober 18, 2010

Tak Terasa Denyut Nadi ini

Menghela, tarik nafas, dan menggeleng-gelengkan kepala..

Tak kusadari semuanya jadi seperti ini. Andai ada angin di tengan riuhnya tangisan anak bayi yang menuntut kasih sayang orang tuanya niscaya angin itu akan menjadi suatu bukti bahwa memang rasa sayang ini tidak akan pernah ada habisnya.

Selamat jalan buat masa lalu dan selamat datang buat masa yang akan datang. Hanya sepatah kata itu saja yang dapat kusampaikan. Tidak ada sebuah tindakan dari segelayut perpindahan masa.

Benar-benar rugi. sekali-kali memang benar rugi..
Tolong sampaikan salam kerugian ini pada diri ini yang tidak pernah usang mengecapkan dirinya sebagai perugi ulung.


Dunia ini tidak membutuhkan kamu untuk berbuat apa yang tidak seharusnya tidak terjadi.
Maka sadarilah bahwa aku adalah merugi.

Indah, kebahagiaan ini akan terasa lebih pantas jika Kamu senantiasa mengawasi ku dan begitu pula orang-orang yang menyangiku untuk selalu ada di samping hidup ini buat selamanya.

Mohonkanlah agar si merugi ini tidak menjadi rugi lagi dengan kehadirannya. Semoga memang ini jalan yang telah ditunjukkannya. by (TY)

Tidak ada komentar: